PERKEMBANGAN DESAIN DI INDONESIA DARI JAMAN KE JAMAN
Disini Gan ane mau ngejelasin perekembangan desain terlebih dahulu. Desain adalah berupa konsep, rancangan atau struktur. Istilah desain di Indonesia lebih tepatnya mengarah berbagai macam bentuk yang dapat di kategorikan rumah , mobil, interior , dan lain lain. " Tinjauan desain merupakan suatu ilmu untuk mencermati, mengamati dan mengkritisi suatu fenomena desain ( karya desain, falsafah, strategi desain, sejarah desain, teori-teori desain, metoda desain, nilai estetika, perubahan gaya hidup) maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan dunia perancangan secara umum.
Baik yang bersifat teraga (karya fisik) maupun tak teraga (konseptual) hingga dampaknya pada masyarakat. Ilmu mengenai tinjauan desain belum berkembang secara mantap dibandingkan ilmu sejarah desain ataupun metodologi desain. Sebaliknya, ilmu tentang Kritik Seni (Art Critique) berkembang sejalan dengan teori-teori seni¹."
Baik yang bersifat teraga (karya fisik) maupun tak teraga (konseptual) hingga dampaknya pada masyarakat. Ilmu mengenai tinjauan desain belum berkembang secara mantap dibandingkan ilmu sejarah desain ataupun metodologi desain. Sebaliknya, ilmu tentang Kritik Seni (Art Critique) berkembang sejalan dengan teori-teori seni¹."
" Dapat dibaca pada Charles Harrison, dkk, ed, 1996, Art in Theory 1900-1990, An Anthology of Changing Ideas, Blackell Pub, Cambridge."
PADA WAKTU PEMERINTAH NUSANTARA
Model komunikasi visual telah banyak digunakan oleh kerajaan-kerajaan Nusantara untuk menyampaikan informasi mengenai nilai-nilai moral etika, cerita kepahlawanan, tatakenegaraan, Artefak-artefak yang menunjukan komunikasi visual antara lain: relief-relief candi Borobudur, seni wayang Beber, simbol-simbol kerajaan. Kerajaan-kerajaan Nusantara telah banyak melakukan interaksi dengan kerajaan dari kawasan lain. Proses interaksi dipastikan membutuhkan perangkat-perangkat yang menunjukan identitas.
PERKEMBANGAN DESAIN MODERN DI INDONESIA
- Kondisi Sosial Masyarakat Modern Indonesia Abad 19-20
- Masyarakat modern pada masa kolonial terbagi menjadi dua frame peradaban yaitu pertama: masyarakat Belanda (Eropa) yang tumbuh menjadi modern sejalan dengan proses modernisasi yang terjadi di Eropa. Kedua: masyarakat modern yang tumbuh dari kalangan pribumi dan terjadi secara terbatas setelah memperoleh kesempatan mengikuti pendidikan.
- Munculnya organisasi-organisasi dari kalangan intelektual yang dipelopori oleh Boedi Utomo.
- Adanya politik etis balas budi.
- Terjadinya modernisasi kota-kota di Hindia Belanda sejalan dengan kebutuhan dan pemantapan kekuasaan kota.
- Prinsip-prinsip desain modern berkembang di Nusantara sejalan dengan dimulainya era kolonialisasi yang dilakukan oleh VOC (Belanda), mulai tahun 1615.
- Perkembangan desain grafis di Indonesia sejalan dengan munculnya industri percetakan dan penerbitan surat kabar. Mesin cetak pertama kali didatangkan pada tahun 1659. Surat kabar yang pertama kali dicetak adalah Bataviase Nouvelles yang terbit di Batavia (1774). Di Semarang terbit De Locomotive (1852) dan di Batavia terbit Bataviasch Niewsblaad (1885). Mingguan Her Vendu Nieuws (Berita Lelang) terbit tahun 1745, berisi berita-berita lelang perusahaan-perusahaan VOC.
- Beberapa surat kabar berbahasa Melayu terbit, diantaranya Soerat Kabar Bahasa Melajoe (1861) di Surabaya. Selompret Melajoe of Semarang (1860) di Semarang. Tahun 1883, pengusaha Cina mulai terlibat dalam bisnis penerbitan dan percetakan.
- Era pergerakan nasional yang dipelopori oleh gerakan Budi Utomo, banyak menggunakan media cetak (surat kabar, pamflet) untuk menyebarkan gagasan-gagasan politik kebangsaan.
Perkembangan desain Pada Awal abad 19 dan abad 20
- Pada akhir abad 19 dan awal abad 20 terjadi peningkatan penerbitan berbahasa Melayu untuk tujuan penyebaran agama Protestan, perdagangan maupun kesusastraan.
- Tahun 1908 didirikan Commisie voor de Indlandsche School en Volkslectuur (Komisi Bacaan Rakyat) oleh Pemerintah Hindia Belanda. Komisi ini kemudian menjadi Balai Pustaka. Diterbitkan karya-karya sastra terjemahan dan karya dari sastrawan pribumi (STA, Armijn Pane, Marah Rusli).
- Berkembangnya industri percetakan merupakan tahap penting dalam keterbukaan budaya karena terdapat perlintasan komunikasi verbal maupun visual. Pada 1919 tercatat 120 perusahaan percetakan. Selama masa kolonial tercatat 3000 seniman dan desainer berkebangsaan Jerman dan Belanda.
- Masa kolonial telah muncul perusahaan periklanan Aneta dan Excelsior. Perancang grafis Frits Adolph Oscar van Bemmel didatangkan dari Belanda oleh Aneta.
- Iklan pada masa ini menampilkan gambar dengan teknik manual. Strategi banyak menampilkan karakter tokoh masyarakat, seperti pemuka agama, bangsawan, dsb.
- Teknik cetak luar ruang menggunakan teknik enamel (menggunakan lempeng besi dengan cat khusus enamel dan dilakukan sistem pembakaran tinggi)
- Pada masa penjajahan Jepang, tahun 1942 dibentuk lembaga propaganda Keimin Bunka Shidosu (Badan Pusat Kebudayaan) dan Sendenbu (Departemen kebudayaan).
- Pada masa perang Kemerdekaan 1945-1949, dihasilkan karya propaganda (poster dan grafiti) untuk mendukung kemerdekaan. Seniman antara lain S. Sudjojono, Rusli, Srihadi Sudarsono, Hendra Gunawan, dll.
- Pasca kemerdekaan , industri percetakan kurang berkembang. Baru kembali bangkit tahun 1950 an dengan ditandai munculnya majalah Star Weekly, Pantjawarna, Varia, Selecta, Mangle, Intisari, dsb. Tahun 1969, mulai digunakan mesin web offset oleh Harian Merdeka.
Perkembangan Desain dari tahun 1980- Sekarang
- Tahun 1980 an dibentuk organisasi profesi IPGI (Ikatan Perancang Grafis Indonesia) yang kemudian berubah menjadi ADGI (Asosiasi Desainer Grafis Indonesia). Pada periode tahun ini bermunculan biro advertising seperti Matari, Fortune, Pro Ad, Cabe Rawit, Artek, Indo Ad, Citra Lintas, Adwork, dll. Industri periklanan berkembang pesat. Tahun 1990 an penggunaan komputer grafis semakin popular. Perusahaan-perusahaan besar baik swasta maupun BUMN banyak melakukan perubahan identitas perusahaan. Pada periode ini regulasi tentang televisi swasta dikeluarkan. Iklan media elektronik televisi kemudian menjadi alternatif yang disusul dengan munculnya rumah-rumah produksi.
1 komentar untuk "PERKEMBANGAN DESAIN DI INDONESIA DARI JAMAN KE JAMAN"